Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa harus dijaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus di junjung tinggi. Dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan kekerasan seksual pada anak oleh DP3AP2KB Kota Banda Aceh dan juga tantangan dalam proses penanganan kekerasan seksual pada anak di Kota Banda Aceh. Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif dengan wawancara semi terstuktur dengan 5 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan kasus kekerasan seksual pada anak di Kota Banda Aceh, 1). UPTD PPA Kota Banda Aceh melakukan penanganan dengan mengikuti prosedur yang ada dan juga secara adil, 2). DP3AP2KB dan UPTD PPA Kota Banda Aceh melakukan kolaborasi dengan Lembaga-lembaga yang juga memiliki kewajiban terhadap anak korban kekerasan seksual, kolaborasi dilakukan untuk meminimalisirkan angka kekerasan yang terjadi di Kota Banda Aceh, 3). DP3AP2KB dan UPTD PPA Kota Banda Aceh telah berupaya untuk memberikan pemenuhan hak anak dan juga memberikan sanksi seberat-beratnya kepada pelaku, pemenuhan hak dilakukan dengan pemulihan terhadap korban dan juga memberikan bantuan lainnya. Selanjutnya tantangan dalam penanganan kekerasan seksual pada anak adalah : 1) Orangtua, kurangnya pengetahuan orangtua terkait pentingnya penanganan kekerasan seksual terhadap anak. 2) Korban, karena korban yang masih dibawah umur mengakibatkan tantangan dalam penanganan salah satunya dalam proses penanyaan kronologi. 3) Masyarakat , kurangnya perhatian masyarakat terhadap korban dan memberikan stigma buruk kepada korban.