Perspektif merupakan sudut pandang atau Cara pandangan kita terhadap sesuatu. Begitu pula dengan pandangan Muslim terhadap Nasrani di Aceh Singkil. Konflik Singkil merupakan konflik yang berbau SARA yang ditandai dengan Kontraversi antara Muslim-Nasrani di Kabupaten Aceh Singkil. Rangkaian Konflik yang telah terjadi menyebabkan cacatnya Interaksi antar Umat Beragama di Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Permasalahannya adalah: Bagaimana strategi non Muslim Beribadah diKecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Upaya Pasca Konflik Oktober 2015, Bagaimana Langkah Pemerintah dalam menghentikan Konflik yang berujung pembakaran Rumah Ibadah Minoritan Muslim berkepanjangan dikecamatan Gunung meriah, kabupaten Aceh singkil Singkil Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif, dalam memperoleh data penulis menggunakan beberapa teknik: Observasi, Wawancara dan Teknik Analisi Data. Interaksi sosial meliputi kerja Sama, Asimilasi dan Kontraversi yang terjadi pada Masyarakat Singkil. Relasi sosial Keagamaan Masyarakat Muslim dan non Muslim di Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil yang terbangun atas dasar pandangan Stereotipe Negatif dan rasa saling curiga serta adanya isu-isu Sara mengakibatkan tindak kekerasan terhadap Jemaat yang dilakukan oleh Masyarakat. Oleh karena itu, sikap saling memberi dan menerima yang sebelumnya terjalin menjadi tidak harmonis antarwarga, bahkan perbedaan prinsip dan pokok Beragama tersebut memantik konflik sosial kemasyarakatan, Akan tetapi hubungan tidak semesra duhulu lagi. Perubahan itu terjadi akibat dari kekecewaan yang dirasakan oleh pihak Muslim sebab adanya pengingkaran dari kaum non Muslim terkait pendirian Rumah Ibadah yang telah disepakati sebelumnya.