Kawasan hutan lindung Pantai Kuala Baru, Aceh Singkil berada tidak jauh dari pemukiman warga sehingga sering adanya interaksi langsung dari masyarakat yaitu pemanfaatan kayu untuk kayu bakar. Di kawasan tersebut sudah terjadi abrasi disebabkan oleh berkurangnya vegetasi hutan, oleh sebab itu banyak penumpukan karbon disana. Tujuan penelitian ini untuk menghitung serta mengetahui jumlah total biomassa dan karbon serasah yang ada di kawasan hutan lindung Pantai Kuala Baru, Aceh Singkil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode transek dan kuadrat. Pengambilan sampel serasah dilakukan pada 3 transek dengan panjang transek 100 m di setiap transek memiliki 5 plot/titik dengan ukuran plot 1x1m^2 dan total keseluruhan terdapat 15 plot. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kandungan total biomassa serasah di Kawasan Hutan Lindung Pantai Kuala Baru, Aceh Singkil sebesar 14,30 kg, dengan biomassa serasah tertinggi terdapat pada stasiun III plot 2 sebesar 1,36 kg. Sementara biomassa serasah terendah terdapat pada stasiun I plot II sebesar 0,57 kg. Kandungan total karbon serasah di seluruh plot penelitian kawasan Hutan Lindung Pantai Kuala Baru, Aceh Singkil adalah sebesar 6,72 kg. Dengan karbon biomassa serasah tertinggi terdapat pada stasiun III plot 2 sebesar 0,64 kg, sementara karbon biomassa serasah terendah terdapat pada stasiun I plot 2 sebesar 0,27 kg. Kandungan total karbon per hektar di Kawasan Hutan Lindung Pantai Kuala Baru sebesar 67,19 ton/ha dengan rata-rata 4,48 ton/ha. Kandungan karbon per hektar tertinggi pada stasiun III plot 2 sebesar 6,40 ton/ha, sementara kandungan karbon per hektar terendah terdapat pada stasiun I plot 2 sebesar 2,70 ton/ha.