Keberhasilan seseorang dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja, melainkan banyak dipengaruhi oleh kecerdasan emosi dan perilaku prososial yang dimiliki oleh anak tersebut diharapkan memiliki perilaku prososial yang memadai. Hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat berbagai perilaku anak yang tidak menunjukkan perilaku prososial seperti anak yang tidak mau meminjamkan pensil kepada temannya, tidak mau berbagi menggunakan alat permainan. Dari beberapa masalah tersebut disebabkan karena perbedaan tingkat perilaku prososial anak serta sifat egosentris yang disebabkan banyaknya kesempatan yang diperoleh anak dari lingkungan maupun sekolah. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui penyebab munculnya dan kendala guru dalam pengembangan perilaku prososial anak TK Ar-Rasyid. Subjek dalam penelitian ini meliputi 7 orang anak, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang guru. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian TK Ar-Rasyid menunjukkan bahwa Penyebab perilaku prososial muncul dikarenakan guru memberikan ketegasan terhadap anak yang tidak mentaati aturan. Cara mengembangkan perilaku prososial mendengarkan arahan dari guru serta menerapkan berperilaku yang baik. Penyebab yang belum berkembang terdapat dalam diri anak, sekolah dan juga faktor dari orangtua. Kendala guru di lapangan dalam mengembangkan perilaku prososial yaitu, Guru sudah memberikan arahan dan juga aturan-aturan yang ada di kelas anak-anak mendengar dan mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya akan tetapi ada sebagian anak tidak mengikuti arahan dan aturan tersebut. Anak-anak juga mengeluh ketika di kasih arahan, Pada saat guru memberikan arahan anak-anak merasa bosan dan minta pulang.