Jual beli emas kerap dilakukan dalam masyarakat, tidak jarang pula dijumpai jual beli emas dengan cicilan. Dalam Ekonomi Islam, jual beli dengan cicil disebut sebagai bai muajjal. Praktik bai muajjal juga dilakukan oleh PT pegadaian syariah dengan produk tabungan emas. Dimana emas dibeli nasabah dengan cara cicil dan emas tersebut tidak langsung dapat dimiliki nasabah namun harus dilunaskan terlebih dahulu oleh nasabah cicilannya agar menjadi kepemilikan sempurna. Pada penerapannya objek emas yang akan di perjualbelikan tidak terlihat wujudnya yang mana penguasaan atas objek tersebut pun belum jelas diperuntukkan kepada siapa. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana penentuan nilai dan kadar emas yang dibeli konsumen melalui produk tabungan emas PT pegadaian syariah cabang banda aceh, bagaimana faktor penahanan penyerahaan emas dan biaya pemeliharaan harga transaksi kepada konsumen pasca akad pada produk tabungan emas PT pegadaian syariah cabang banda aceh, dan bagaimana penguasaan objek emas atas konsumen dalam perspektif bai muajjal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data berupa data lapangan dari hasil wawancara dengan pegawai PT pegadaian syariah cabang banda aceh dan data kepustakaan dari buku, jurnal, makalah terkait dengan penguasaan objek jual beli dan bai muajjal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penentuan kadar emas yang dibeli oleh nasabah ditentukan dengan harga emas yang beredar di pasar internasional dihari itu, faktor yang menyebabkan penahanan emas ialah tabungan emas belum tertabung setidaknya 1 gram emas dan dapat dicetak, nasabah dikenakan biaya pertahunnya sebanyak 30 ribu, dan berdasarkan rukun dan akad dari bai muajjal, tidak ada hal yang bertentangan dengan ketentuan dari PT. Pegadaian Syariah terkait dengan penguasaan objek, karena telah sama sama bersepakat, dan tidak ada pihak yang dirugikan di dalamnya.