Pembagian Hak Royalti Sebagai Objek Harta Bersama Pasca Perceraian (Analisis Putusan Hakim Nomor 1622/Pdt.G/2023/Pa.Jb)

Zahara Salsabila, 200106019 (2024) Pembagian Hak Royalti Sebagai Objek Harta Bersama Pasca Perceraian (Analisis Putusan Hakim Nomor 1622/Pdt.G/2023/Pa.Jb). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Pembagian Hak Royalti Sebagai Objek Harta Bersama Pasca Perceraian (Analisis Putusan Hakim Nomor 1622/Pdt.G/2023/Pa.Jb)] Text (Pembagian Hak Royalti Sebagai Objek Harta Bersama Pasca Perceraian (Analisis Putusan Hakim Nomor 1622/Pdt.G/2023/Pa.Jb))
Zahara Salsabila, 200106019, FSH, IH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (7MB)

Abstract

Pembagian hak royalti yang diperoleh selama masa pernikahan dianggap sebagai bagian dari harta bersama oleh Pengadilan Agama Jakarta Barat menjadi presiden baru dalam hukum perdata. Dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan tidak disebutkan secara eksplisit royalti bagian dari harta bersama, permasalahan ini menjadi menarik untuk diteliti dengan pertanyaan penelitiannya ialah bagaimanakah konsep harta bersama pasca perceraian menurut hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan, mengapakah majelis hakim mengkategorikan hak royalti sebagai harta bersama dalam putusan nomor 1622/Pdt.G/2023/PA.JB, dan bagaimanakah mekanisme pembagian harta bersama dari hak royalti pasca perceraian dalam putusan nomor 1622/Pdt.G/2023/PA.JB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus, konseptual, dan perundang-undangan dengan jenis penelitian yuridis normatif yang menggunakan bahan hukum primer dan sekunder. Data di analisa dengan mencermati asas-asas hukum, norma-norma hukum, dan pertimbangan hakim dalam menetapkan suatu putusan. Hasil penelitian menunjukkan; Pertama, royalti termasuk benda yang tidak berwujud dan diatur dalam Kompilasi Hukum Islam serta Undang-Undang Perkawinan. Kedua, pertimbangan majelis hakim dalam mengkategorikan hak royalti sebagai harta bersama didasarkan fakta hukum dan bukti-bukti selama persidangan. Ketiga, mekanisme pembagian hak royalti ditentukan berdasarkan aturan dalam KHI, dengan bagian seperdua bagi masing-masing pihak. Dari paparan di atas disimpulkan bahwa, penetapan keputusan hakim mengkategorikan royalti tidak bertentangan dengan aturan norma-norma hukum dalam undang-undang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Zahara Salsabila
Date Deposited: 06 Dec 2024 01:54
Last Modified: 06 Dec 2024 01:54
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40280

Actions (login required)

View Item
View Item