Jamaludin, 170501004 (2024) Makna Syair Didong Dalam Masyarakat Gayo Lues (Studi Kasus Kampung Porang Kecamatan Blangkejeren Kabupuaten Gayo Lues). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
![[thumbnail of Makna, Syaiar, Didong.]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Jamaludin, 170501004, FAH, SKI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (7MB)
Abstract
Penelitian ini berjudul “Makna Syair Didong Dalam Masyarakat Gayo Lues (Studi Kasus Kampung Porang Kecamatan Blangkejeren Kabupuaten Gayo Lues)”. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejarah dan perkembangan kesenian Didong pada masyarakat Kampung Porang, makna syair yang terkandung di dalam kesenian Didong pada masyarakat Kampung Porang dan nilai penting yang terkandung di dalam kesenian Didong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari dokumentasi, wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sejarah dan perkembangan kesenian Didong pada masyarakat Kampung Porang sudah dimulai sejak zaman Reje Linge XIII dan berlanjut dizaman penjajahan dengan terbentuk sebuah kelompok kecil yang memainkan kesenian didong yang hanya diiringi tepukan tangan tanpa menggunakan syair khusus yang penuh dengan kata-kata nasehat kepada masyarakat. Dalam perkembangannya hingga saat ini keberadaan Didong di Kampung Porang yang tidak hanya sebagai hiburan semata, melainkan juga dijadikan sebagai media untuk berdakwah menyampaikan nilai-nilai penting kehidupan kepada manusia, media untuk menyampaikan aspirasi dan menceritakan sejarah yang terjadi dimasa lampau serta keuntungan yang diperoleh dari penampilan kesenian didong juga di manfaatkan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.Makna syair yang terkandung di dalam kesenian Didong pada masyarakat Kampung Porang antara lain makna sosial yakni berbuat baik kepada sesama, kerukunan dan gotong royong, nilai cinta tanah air, peduli lingkungan, persahabatan, nilai amanah, dan nilai disiplin dan etos kerja. Makna religius menyangkut nilai aqidah, syariah dan akhlak. Sedangkan makna pendidikan menyangkut nilai-nilai moral, etika dan estetika.Nilai penting yang terkandung di dalam kesenian Didong Kampung Porang ialah nilai ketauhidan atau Aqidah, nilai bertingkah laku atau budi pekerti yang baik, nilai keharmonisan dalam bekerja sama serta nilai motivasi dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X9 Sejarah Islam dan Biografi |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam |
Depositing User: | Jamaludin Jamal |
Date Deposited: | 16 Dec 2024 02:48 |
Last Modified: | 16 Dec 2024 02:48 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40331 |