Aceh sebagai suatu provinsi yang menerapkan syari’at Islam semestinya memiliki rasa malee yang lebih kuat dibandingkan dengan provinsi lain, tetapi dalam kenyataannya rasa malee ini semakin berkurang terutama dikalangan mahasiswa. Dahulu mahasiswa memiliki rasa malee yang tinggi baik dari segi perbuatan maupun perkataan. Akan tetapi mahasiswa sekarang sudah mulai terpengaruh perkembangan zaman dan teknologi yang tidak mampu mereka filter dengan baik. Mahasiswa sering mengikuti tren yang mengakibatkan rasa malee nya mulai terkikis. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana revitalisasi nilai-nilai etika dalam budaya malee di kalangan mahasiswa UIN Ar-Raniry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana revitalisasi nilai-nilai etika dalam budaya malee di kalangan mahasiswa UIN Ar-Raniry. Penelitian menggunakan jenis penelitian field research dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara terbuka, serta dokumentasi. Dari kajian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa mahasiswa sekarang masih bisa diperbaiki sifat dan nilai-nilai etika di dalam dirinya dengan cara melakukan sosialisasi kode etik serta memberikan buku peraturan etik atau buku kode etik mahasiswa secara menyeluruh, sehingga nilai-nilai etika dalam budaya malee dapat tumbuh kembali. Dengan demikian, diharapkan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga dan mempertahankan budaya malee yang ada pada diri agar tidak ada lagi pelanggaran nilai-nilai etika di lingkungan kampus.