Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang menjadi pedoman bagi manusia. Umat Islam diharuskan untuk mempelajari Al-Quran. Akan tetapi, fenomena sekarang ini banyak masyarakat yang sibuk dengan dunianya sendiri, masyarakat berlomba-lomba dalam hal keduniaan. Penelitian yang dilakukan mengadopsi pendekatan kualitatif. Informan adalah tujuh belas orang masyarakat digampong Cot Peutano.Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Interaksi Masyarakat dengan Al-Quran diamati melalui 3 indikator yaitu keberadaan TPA, kepemilikan mushaf serta majelis taklim dan tilawah Al-Quran. Hasil analisis ketiga indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi keseluruhan subjek dengan Al-Quran masih rendah (Kurang). Faktor yang menyebabkan interaksi subjek dengan Al-Quran sedikit (kurang) dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor Internal adalah: Lalai dengan smartphone (HP); 2) Rasa malas; 3) Usia subjek sudah tua; 4) kurang paham Al-Quran; 5) Tidak mengerti makna Al-Quran dan 6) Seringnya melakukan maksiat dan perbuatan sia-sia. Faktor eksternal yaitu: 1) Tidak adanya teman yang mengajak untuk membaca Al-Quran; 2) Tidak ada perkumpulan atau kelompok tertentu yang mengajak untuk membaca dan mendalami Al-Quran dan 3) Kurangnya fasilitas yang dapat memotivasi masyarakat untuk membaca dan memahami Al-Quran.