“Kerje Naik” Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Pasangan (Studi Di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues )

Elvina Rizki, 200101072 (2024) “Kerje Naik” Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Pasangan (Studi Di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues ). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of “Kerje Naik” Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Pasangan (Studi Di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues )] Text (“Kerje Naik” Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Pasangan (Studi Di Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues ))
Elvina Rizki, 200101072, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Di dalam adat Gayo terdapat pernikahan kerje naik, Kerje naik adalah seorang wanita yang ingin menikah tetapi orang tuanya enggan menikahkan atau menentang pernikahan tersebut. Pada masyarakat Kecamatan Putri Betung sering ditemukan pasangan terutama pada remaja yang melakukan kerje naik atau sering disebut kawin lari. Sepasang kekasih ini biasanya melakukan kerje naik atas kesepakatan pasangan yang melakukan kerje naik kemudian mendatangi rumah Imem dari pihak laki-laki dengan tujuan untuk dinikahkan. Dalam adat Gayo pernikahan naik bukanlah pernikahan yang dapat diterima oleh masyarakat Gayo, karena apabila menikah dengan cara naik diangap sebagai aib. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktek kerje naik di kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues dan bagaimana ketahanan keluarga pada pasangan kerje naik di kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif karena kualitatif akan lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek kerje naik juga terdapat pada masyarakat Kecamatan Putri Betung Kabupaten Gayo Lues yaitu pada masyarakat Uning Pune, Ramung Musara, Gumpang Pekan. Dalam masyarakat tersebut terjadi kerje naik, dimana praktek kerje naik ini terjadi pada anak usia remaja, dewasa yaitu mulai usia 15 tahun bahkan ada pada usia dewasa. Adapun dampak ketahan keluarga dari pasangan kerje naik diantaranya praktek kerje naik memiliki dampak negatif pada saat awal pernikahan. Dampak negatif dari kerje naik ini tidak diakuinya pernikahan yang tidak dicatat dan tidak memiliki buku nikah, meskipun terdapat dampak negatif pada pasangan kerje naik di Kecamatan Putri Betung ini mampu bertahan dan mampu melewati dampak-dampak negatif pada awal pernikahan mereka.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Elvina Rizki
Date Deposited: 23 Dec 2024 03:00
Last Modified: 23 Dec 2024 03:00
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40493

Actions (login required)

View Item
View Item