Wasilah merupakan salah satu jalan untuk mendekatan diri kepada Allah Swt. Praktik wasilah sangat sering dilakukan dalam kehidupan sehari hari, terdapat beberapa jenis wasilah yang sering dilakukan yaitu berwasilah dengan dengan nama-nama Allah, berwasilah dengan amal kebaikan, dan dan berwasilah dengan perantaraan orang-orang saleh. Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan tokoh agama di Kemukiman Beuracan terhadap ayat-ayat tentang wasilah, praktik wasilah yang dilakukan masyarakat, serta manfaat yang dirasakan oleh para praktisinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian lapangan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh agama di Kemukiman Beuracan memahami wasilah sesuai dengan pandangan Ahlussunnah Waljamaah. Praktik wasilah yang dilakukan oleh masyarakat di wilayah tersebut sudah berdasarkan pada ajaran Al-Qur'an, tanpa bertentangan dengan syariat Islam. Selama wasilah dianggap sebagai perantara yang sepenuhnya bergantung kepada Allah Swt dan tidak mengandung unsur syirik, maka praktik ini dibolehkan dan bahkan dianjurkan. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari praktik wasilah di Kemukiman Beuracan meliputi keberkahan dalam acara tradisional seperti Khanduri Blang dan keyakinan spiritual melalui ritual di situs-situs tertentu seperti Guci Keramat. Para tokoh agama menegaskan bahwa praktik wasilah yang dilaksanakan masyarakat merupakan bagian dari usaha mendekatkan diri kepada Allah sesuai dengan yang disyariatkan.