Alfira Delani, 190102173 (2024) Tinjauan Fiqh Muamalah dan Fatwa DSN-MUI No. 146 Tahun 2021 Terhadap Keberadaan Transaksi Pre Order Reseller Online Shop di Kota Banda Aceh (Suatu Analisis dari Keberadaan Unsur Khiyar). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
![[thumbnail of Tinjauan Fiqh Muamalah dan Fatwa DSN-MUI No. 146 Tahun 2021 Terhadap Keberadaan Transaksi Pre Order Reseller Online Shop di Kota Banda Aceh (Suatu Analisis dari Keberadaan Unsur Khiyar)]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Alfira Delani (190102173) FSH_HES..pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (7MB)
Abstract
Jual beli secara online hanya melihat dan membeli produk tanpa melihat secara langsung produk yang diinginkan. Dalam jual beli online terdapat metode pre order yang penjualnya biasanya disebut reseller. Biasanya setelah penjual memposting produk pre order, pembeli dapat melihat dan memilih produk yang diinginkannya. Kemudian pembeli akan memesan dan membayar uang muka atau lunas, produk akan sampai pada waktu yang telah ditentukan. Dibalik kemudahan ini terdapat juga kekurangannya yaitu memungkinan terjadi penipuan atau kurangnya tanggung jawab para pihak terhadap produk. Adapun hukum yang mengatur jual beli online sesuai prinsip syari’ah, yaitu aturan menurut fiqh muamalah dan fatwa DSN-MUI. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan khiyar pada transaksi pre order reseller online shop di Kota Banda Aceh? Dan bagaimana perspektif fiqh muamalah dan fatwa DSN-MUI No. 146/DSN-MUI/XII/2021 terhadap transaksi pre order reseller online shop di Kota Banda Aceh ditinjau dari keberadaan unsur khiyar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara mendalam mengenai fenomena yang terjadi di lapangan. Data yang dikumpulkan melalui kepustakaan, wawancara, observasi dan kuisioner. Hasil dari penelitian ini, Selama penelitian ini berlangsung, hanya Saif Shop Aceh yang melaksanakan sesuai fiqh muamalah dan fatwa DSN-MUI. Sedangkan online shop lain tidak mengecek produk sebelum dikirim dan tidak meminta bukti lengkap apabila terjadi kerusakan pada produk. Karena terdapat pihak ketiga dalam jual belinya, yaitu jasa kirim. Sehingga saat terjadi kerusakan pada produk tidak jelas pertanggung jawabannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa para online shop di Kota Banda Aceh tidak sepenuhnya paham dan menerapkan dengan benar aturan mengenai fiqh muamalah dan fatwa DSN-MUI No. 146 tahun 2021 dalam jual belinya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.2 Mu'amalat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Alfira Delani Alfira |
Date Deposited: | 24 Dec 2024 02:48 |
Last Modified: | 24 Dec 2024 02:48 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40513 |