Berdasarkan pengamatan awal di MTsN 1 Sabang, Peneliti memilih topik ini karena sebagian siswa tidak terlalu memperdulikan penjelasan guru saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Siswa terlihat bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri, Hal ini terlihat jelas ketika guru melakukan penilaian pembelajaran di akhir pembelajaran. Peneliti melihat bahwa siswa merasa kesusahan dalam berbicara bahasa arab saat menjawab pertanyaan dari guru, dan juga mereka masih salah dan takut ketika berbicara bahasa Arab. Di sini guru tidak menggunakan sebuah media yang menarik dalam proses pembelajaran kalam, guru hanya sebatas menggunakan papan tulis dan spidol sebagai sarana pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini peneliti ingin menggunakan media storyboard untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa, karena penggunaan media dalam pembelajaran keterampilan berbicara menjadi peranan penting untuk memudahkan siswa dalam memahami maksud dari setiap kata dan kalimat yang hendak diungkapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan media storyboard untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran dalam menggunakan media storyboard. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen dengan desain one group pre-test post-test desain, peneliti mengambil sampel penelitian ini pada kelas dua Abu Bakar As-Siddiq yang berjumlah 24 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media storyboard dalam proses pembelajaran ini dapat diterapkan dengan sangat baik serta efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa, Hal ini terlihat pada hasil T-test yaitu (7,650) dan tingkat signifikansi (sig.2-tailed) yaitu (0,000 < 0,05). Sedangkan dalam menganalisis data kuesioner, respon siswa ketika menggunakan media storyboard untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa yaitu sangat baik. Dan hasilnya (97,391%).