Dalam sebuah lembaga pendidikan, pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana madrasah sangat dibutuhkan kepemimpinan kepala madrasah yang efektif. Di madrasah MTsS Babun Najah pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana belum dilaksanakan secara maksimal. Indikatornya dapat dilihat dari, kartu inventarisasi ruangan belum dilaksanakan, dan pemberian kode sebagian barang belum terlaksasanakan. Maka hal tersebut tentu saja akan berdampak pada pengawasan di madrasah. Akibatnya kepemimpinan kepala Madrasah yang kurang efektif dalam memperhatikan pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan Kepala Madrasah dalam pelaksanaan tahapan inventarisasi sarana dan prasarana dan juga kendala yang dihadapi kepala madrasah. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif. Untuk teknik pengumpul data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan kepala madrasah MTsS Babun Najah Banda Aceh menunjukan ada empat tahapan yang dilakukan yaitu; tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan, dan tindak lanjut. Dan kendala yang dihadapi yaitu; Aspek teknis, administrasi, sumber daya manusia, dan kurangnya waktu dalam pelaksanaan, serta tidak memiliki pedoman atau juknis.