Setiap petani membutuhkan pupuk sebagai ikhtiar untuk memastikan tanamannya tumbuh dengan baik, untuk memastikan pupuk mampu dipenuhi petani, maka pemerintah membuat kebijakan subsidi pupuk untuk memastikan harga pupuk dapat dijangkau sesuai daya beli petani. Namun di Kecamatan Kuta Malaka, kebijakan distribusi pupuk subsidi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian, cakupan aksesibilitas pupuk bagi petani masih terbatas sehingga menimbulkan permasalahan yang dapat dijadikan kajian riset yaitu: Bagaimana mekanisme distribusi pupuk subsidi di Kecamatan Kuta Malaka, mengapa harga pupuk subsidi menjadi mahal dan susah diperoleh petani, dan bagaimanakah tinjauan konsep tas’ir al-aljabari dan Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2022 terhadap ketersediaan dan keterjangkauan pupuk subsidi di Kecamatan Kuta Malaka. Metode penelitian yang digunakan kualitatif, untuk pendekatannya menggunakan yuridis normatif, jenis penelitiannya deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh, keterjangkauan petani dalam mendapatkan akses pupuk subsidi di Kecamatan Kuta Malaka yang masih terbatas, karena ketersediaan pupuk subsidi di kios-kios di Kecamatan Kuta Malaka sangat terbatas, dan pupuk yang tersedia tidak sesuai dengan harga resmi dan HET yang ditetapkan pemerintah, sehingga pihak petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk. Penetapan harga pupuk bersubsidi berdasarkan HET di Kecamatan Kuta Malaka belum sesuai dengan tujuan tas’ir al-jabari karena secara mekanisme pasar, harga belum stabil, secara faktual, harga pupuk di saat musim tanam melambung tinggi bahkan sering terjadi pupuk subsidi tidak tersedia di pasaran terutama di kios-kios yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian Aceh Besar untuk wilayah Kuta Malaka, hal ini tentu saja sangat merugikan pihak petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk untuk tanaman padi mereka terutama pada saat musim tanam reguler.