Penelitian ini mengkaji tentang suatu kegiatan pembacaan talqin mayit di Desa Juli Cot Mesjid dimana kegiatan ini dilakukan secara terus menerus selesai mayit telah sempurna dikuburkan dan akan menjadi asing apabila tidak dilaksanakan dimana talqin mayit ini tidak dilakukan oleh semua Desa akan tetapi hanya beberapa Desa saja seperti di Desa Juli Cot Mesjid yang tetap melakukan kegiatan talqin ini, maka oleh karena itu mestilah umat muslim yang religius akan bertanya-tanya tentang dasar apa yang dilakukan pembacaan talqin mayit setelah sempurna dikuburkan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses talqin mayit dan apa argumentasi Al-Qur’an yang digunakan serta sejauh mana relevansi kegiatan pelaksanaan talqin mayit dengan pandangan mufasir. Jenis penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Adapun Teknik yang digunakan dalam menentukan informan penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, wawancara dan observasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Adapun hasil penelitian praktik talqin mayit dilakukan setelah mayit dikuburkan dengan sempurna dan turut dihadiri mulaqqin, anggota keluarga, tokoh agama dan beberapa masyarakat yang hadir duduk di sebelah mulaqqin ikut mendengar mulaqqin membaca bacaan talqin serta turut mendoakannya. Kegiatan talqin mayit yang dilaksanakan di Desa Juli Cot Mesjid Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen ini kurang relevan dengan beberapa pendapat para mufasir dalam kitab tafsirnya, dikarenakan pada beberapa kitab tafsir mufasir tidak menafsirkan atau mengadopsikan QS al-Zāriyāt ayat 55 sebagai landasan atas dasarnya kegiatan talqin mayit setelah mayit sempurna dikuburkan oleh karena itu tidak terlihat relevansi yang kuat. Akan tetapi kegiatan Talqin ini jika dilihat dari segi hukum dan manfaatnya Talqin mayit ini baik untuk dilakukan dan bahkan tidak ada ulama fikih yang mengharamkan kegiatan Talqin mayit ini