Tradisi ini merupakan suatu kebudayaan yang diwariskan turun-menurun dari nenek moyang zaman dahulu hingga sekarang, seperti yang penulis ketahui peran khanduri adalah untuk selalu mengingatkan manusia dengan tuhan serta eksistensi dan hubungan dengan lingkungan masyarakat. Sampai sekarang eksistensi sebuah upacara keagamaan masih diakui serta dilaksanakan dengan baik, meskipun dengan bentuk maupun cara yang telah berbeda. Seiring perkembangan zaman membawa konsekuensi bagi perubahan sosial, maka sistem religi pada kenduri juga mengalami pergeseran. Pegeseran tersebut berada pada pemahaman masyarakat terutama generasi muda terhadap nilai atau makna dari tradisi yang ada. Penelitian ini bersifat kualitatif yang berbasis penelitian lapangan, menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara langsung masyarakat di Kecamatan Susoh terutama generasi muda serta nelayan dan maupun warga lainnya. Selain itu juga, tehnik pengumpulan data lainnya seperti dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pegeseran yang timbul pada pemahaman masyarakat terhadap nilai atau makna dari tradisi ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti Pengalaman dan teknologi baru serta kurangnya orang tua sebagai pengarah yang membuat masyarakat milenial melakukan penyesuaian cara hidup dengan kebiasaan yang baru.selain itu makna dari khanduri laot juga megalami pergeseran, yang meliputi tradisi, pemahaman masyarakat, serta tata cara pelaksaaan nya, Berubahnya bentuk kenduri dari bentuk lama yang sarat akan unsur kepercayaan lama menjadi bentuk baru yang lebih diutamakan unsur Islam. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan Islam dari waktu ke waktu semakin meningkat kualitasnya.