Praktik Pedagang Mie Dimsum Banda Aceh Tentang Halal Dan Ṭayyib Menurut Al-Qur’an

Intan Grasia, 190303087 (2025) Praktik Pedagang Mie Dimsum Banda Aceh Tentang Halal Dan Ṭayyib Menurut Al-Qur’an. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

[thumbnail of Praktik Pedagang Mie Dimsum Banda Aceh Tentang Halal Dan Ṭayyib Menurut Al-Qur’an] Text (Praktik Pedagang Mie Dimsum Banda Aceh Tentang Halal Dan Ṭayyib Menurut Al-Qur’an)
Intan Grasia, 190303087, FUF, IAT.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Agama Islam memerintahkan ummatnya untuk mencari rezeki dengan cara yang baik dan benar, yaitu dengan menerapkan prinsip halal dan ṭayyib sesuai anjuran al-Qur’an yang harus dipahami secara bersamaan. Salah satu prinsip terpenting dalam halal dan ṭayyib adalah tidak boleh mengkonsumsi atau menggunakan nama atau simbol pada makanan dan minuman yang mengarah pada kebatilan atau kekufuran. Penelitian ini dilatarbelakangi atas kelalaian pedagang terhadap penamaan pada makanan dan minuman yang halal, yaitu dengan memberikan nama makanan dan minuman dengan sebutan kurang baik seperti mie setan, mie iblis, es genduruwo, es tuyul, dan sebagainya. Meskipun mereka telah menerapkan sebagian prinsip halal dan ṭayyib , akan tetapi implementasi penuh dan pemahaman mendalam terhadap kedua konsep tersebut belum sepenuhnya terealisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemahaman pedagang mie dimsum Banda Aceh terhadap konsep halal dan ṭayyib yang diatur dalam al-Qur'an. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan model penelitian lapangan (field research) untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pemahaman halal dan Ṭayyib dalam al-qur’an menurut pedagang mie dimsum. Sedangkan sifat penelitian yang digunakan di sini adalah analisis deskriptif dengan studi kasus dan persepsi pedagang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pedagang memahami pentingnya konsep halal pada suatu makanan dan menganggapnya sebagai aspek yang paling utama dalam jual beli. Namun, tidak sepenuhnya menyadari bahwa aspek ṭayyib juga perlu dipahami dan diperhatikan. Karena ketidaktahuan ini, pedagang memberikan nama-nama tersebut dengan tujuan untuk menarik pelanggan, tanpa menyadari bahwa penamaan ini bertentangan dengan prinsip halal dan ṭayyib yang menuntut agar semua aspek dari makanan, termasuk penamaannya, sesuai dengan ajaran Islam.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Intan Grasia Intan
Date Deposited: 06 Jan 2025 03:26
Last Modified: 06 Jan 2025 03:26
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40646

Actions (login required)

View Item
View Item