Metode adalah kunci keberhasilan sebuah pembelajaran di kelas. Tanpa metode yang tepat, tentu penyampaian materi tidak akan sempurna dipahami oleh siswanya. Kemampuan menghafal doa-doa shalat merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dikuasai oleh siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Namun, di SD Negeri Cot Meuraja Aceh Besar, siswa kelas II menghadapi kesulitan dalam menghafal doa-doa shalat, sebagaimana terlihat dari rendahnya hasil penilaian hafalan mereka. Hal ini menunjukkan perlunya metode pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan hafalan siswa yang lebih optimal. Penerapan metode demonstrasi diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret, menarik, dan memudahkan siswa dalam memahami serta menghafal doa-doa shalat dengan baik. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal doa-doa shalat melalui penerapan metode demonstrasi. Secara teoritis, metode demonstrasi diyakini mampu memberikan pemahaman konkret melalui praktik langsung yang dapat meningkatkan kwalitas hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus, masing-masing mencakup empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes lisan dan tulisan, observasi aktivitas guru dan siswa, serta angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi efektif meningkatkan kemampuan menghafal doa-doa shalat. Aktivitas guru meningkat dari 82,69% pada siklus I menjadi 91,34% pada siklus II, sementara aktivitas siswa meningkat dari 80,88% menjadi 91,17%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan signifikan, dengan rata-rata nilai pre-test siklus I sebesar 60,83 menjadi 79,58 pada post-test siklus I, dan meningkat lagi menjadi 87,5 pada post-test siklus II. Ketuntasan klasikal meningkat dari 12,5% (pre-test siklus I) menjadi 83,3% (post-test siklus I) dan mencapai 95,83% (post-test siklus II). Kemudian ketuntasan klasikal hasil tes hafalan siswa juga mengalami peningkatan, dari 33,3% (tes hafalan doa-doa shalat siklus I) meningkat menjadi 95,83% (tes hafalan doa-doa shalat siklus II). Kesimpulannya, penerapan metode demonstrasi efektif dalam meningkatkan kemampuan menghafal doa-doa shalat pada siswa.