Sebagai lembaga istimewa yang berdiri di Aceh, Baitul Mal bertanggung jawab atas pengelolaan harta keagamaan, termasuk harta ‘uqubat. Selama ini harta ‘uqubat yang terhimpun di berbagai baitul mal menunjukkan jumlah yang cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi Baitul Mal dalam mengelola harta 'uqubat berbasis sumber dan cara memperolehnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan lokasi ini karena Aceh memiliki otonomi khusus dalam penerapan hukum syariah, termasuk pengelolaan harta ‘uqubat dan data menunjukkan bahwa harta ‘uqubat di Aceh Barat terlihat cukup signifikan dibandingkan Baitul Mal lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baitul Mal cukup kompeten dalam mengelola harta ‘uqubat. Artinya, pengelola melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam mengelola harta ‘uqubat dilandasi dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Pengelolaan ini meliputi berbagai tahapan, diantaranya tahap penerimaan dan pencatatan, tahap perencanaan dan penganggaran, tahap pencairan, tahap penyaluran dan pemanfaatan, tahap pembiayaan pengelolaan, tahap pertanggungjawaban dan pelaporan serta tahap pengawasan dan pembinaan. Namun, penyaluran dan pemanfaatan harta ‘uqubat perlu ditopang oleh regulasi yang kuat untuk mempertegas agar dana yang dikelola dilakukan secara amanah dan sesuai dengan syariat Islam. Aturan yang jelas dan tertulis serta rinci seperti keputusan dari Dewan Pertimbangan Syariah (DPS) dan/atau komisioner Baitul Mal. Aturan ini mencakup pemanfaatan harta ‘uqubat yang sesuai, kriteria penerima manfaat, serta standar operasional prosedur (SOP) dalam pengelolaannya.