Riska, 190102134 (2024) Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Pertanggungan Risiko Perjanjian Mawah Sapi Di Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
![[thumbnail of Fiqh Muamalah, Perjanjian Mawah, Pertanggungan Risiko]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Riska, 190102134, FSH, HES.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (8MB)
Abstract
Mawah yaitu sistem kerja sama yang banyak diterapkan dalam masyarakat Aceh, khususnya di Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Kerja sama tersebut dilakukan antara pemilik dan pengelola dengan pembagian hasil sesuai kesepakatan. Sedangkan mawah sapi merupakan praktek di mana sapi diberikan langsung kepada pengelola untuk dipelihara dengan pembagian hasil sesuai dengan modal yang diberikan atau sapi yang diberikan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga keadilan dan keseimbangan dalam perjanjian mawah, terutama dalam hal tanggung jawab dan risiko yang dihadapi oleh kedua belah pihak. Penelitian ini akan mengkaji persoalan di atas dengan memfokuskan dua hal permasalahan, 1) bagaimana bentuk pertanggungan resiko pada perjanjian mawah sapi di Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, 2) bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap pertanggungan resiko perjanjian mawah sapi di Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pendekatan yuridis empiris. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk pertanggungan risiko pada perjanjian mawah sapi di Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya mencakup, risiko kematian, kehilangan sapi, dan pencurian menjadi tanggung jawab pemilik. Sementara itu, risiko operasional seperti biaya perawatan dan kesehatan sapi menjadi tanggung jawab peternak. Namun, dalam praktiknya, sapi berkeliaran bebas yang berisiko merusak lingkungan atau tanaman milik orang lain dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas, sehingga banyak sapi yang di tangkap oleh pihak Satpol PP Penangkapan sapi oleh Satpol PP juga menjadi tanggung jawab pemilik untuk menebus sapi tersebut. Ketidak seimbangan dalam tanggung jawab dan risiko antara pemilik dan pengelola yang sering menimbulkan ketidakpuasan. Tinjauan fiqh muamalah dalam pertanggungan risiko perjanjian mawah sapi sudah sesuai dengan konsep akad mudharabah, namun pekerja masih kurang bertanggung jawab dalam pengelolaan sapi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Riska Riska |
Date Deposited: | 09 Jan 2025 02:16 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 02:16 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/40773 |