Bangunan masjid dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan akan ketenangan dan tingkat kebisingan rendah untuk mendukung ibadah umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kenyamanan akustik di Masjid Baitussalihin Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (Mixed Methods). Observasi dimulai dengan pengukuran tingkat kebisingan latar belakang dan koefisien absorpsi menggunakan sound level meter. Data wawancara dikumpulkan secara semi terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara kepada pengunjung Masjid Baitussalihin Ulee Kareng. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil pengukuran menunjukkan distribusi bunyi yang belum merata, kebisingan yang melebihi standard dengan distribusi bunyi rata-rata pada lantai satu 64,03 dan lantai dua 65,48 dan waktu dengung yang tidak terditeksi karena masjid menggunakan konsep open walls design dan background noise level yang tinggi. Rekomendasi desain untuk mengurangi waktu dengung adalah melapisi material pelingkup dinding bagian belakang dengan plywood dan melapisi acoustic foam panel pada kubah bagian tengah. Untuk mengurangi kebisingan dari luar bangunan, direkomendasikan untuk menambahkan noise barrier berbahan kaca dengan tinggi yang melebihi bukaan bangunan.