Adapun yang melatar belakangi penelitian ini adalah masih banyak siswa kelas V MIN 7 Pidie Jaya yang memiliki kemampuan rendah dalam mempelajari materi matematika, khususnya materi operasi pecahan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kesulitan siswa dalam menjawab persoalan matematika pada materi pecahan. Diantaranya faktor siswa, pendidik/guru, metode pembelajaran dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesulitan saat menyelesaikan masalah matematika. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di MIN 07 Pidie Jaya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MIN 7 Pidie Jaya yang berjumlah 25 orang, kemudian diambil 3 siswa dengan teknik penyampelan purposive sampling sebagai subjek penelitian berdasarkan kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal uraian dan kemudian diwawancarai. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa, Siswa kesulitan menggunakan konsep karena sering menghafal prosedur tanpa memahami konsep dasar tentang pecahan. Siswa juga kesulitan menggunakan rumus dan contoh karena tidak mampu membedakan aturan, yang melibatkan perkalian pembagian dan penjumlahan pengurangan, sehingga tidak dapat menyelesaikan perhitungan. Selain itu, siswa menghadapi kesulitan dalam menggunakan masalah verbal mereka tidak mampu menerjemahkan cerita dalam bentuk matematis, menggunakan data yang tepat, dan mencapai kesimpulan.