Pembinaan etika profesi guru merupakan aspek penting dalam pengelolaan pendidikan, karena berperan langsung dalam pembentukan budaya profesional di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam strategi yang digunakan kepala sekolah dalam pembinaan etika profesi guru di SD Negeri 7 Krueng Sabee Aceh Jaya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kepala sekolah mengadopsi gaya kepemimpinan demokratis dan laissez-faire, dengan strategi yang berfokus pada pendekatan teladan, komunikatif, kolaboratif, dan korektif. Meskipun demikian, pelaksanaan strategi tersebut belum sepenuhnya optimal. Terdapat kelemahan pada aspek tindak lanjut terhadap masukan dari guru, konsistensi dalam membangun kolaborasi, serta kurangnya arah yang jelas dalam pelaksanaan program pembinaan.
Hambatan yang dihadapi kepala sekolah cukup kompleks, mencakup keterbatasan anggaran, minimnya fasilitas pendukung, serta materi pembelajaran yang tidak memadai untuk mengakomodasi kebutuhan pembinaan etika. Selain itu, budaya sekolah yang belum sepenuhnya mendukung pembentukan profesionalitas, serta beban administratif guru yang tinggi, menjadi tantangan lain yang memperlambat kemajuan pembinaan. Kendala ini mengakibatkan belum tersusunnya program pembinaan etika profesi guru yang terstruktur dan berkelanjutan, sehingga dampaknya terhadap kualitas pendidikan menjadi kurang signifikan.
Secara teoretis, penelitian ini memberikan sumbangsih penting terhadap

vi

kajian kepemimpinan pendidikan, khususnya dalam pengembangan strategi pembinaan etika profesi guru. Penelitian ini juga menawarkan beberapa rekomendasi praktis untuk meningkatkan efektivitas program pembinaan. Beberapa langkah yang diusulkan meliputi penguatan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menanamkan nilai- nilai profesionalisme, optimalisasi pola komunikasi yang lebih efektif dan inklusif antara kepala sekolah dan guru, serta pengelolaan dan alokasi sumber daya yang lebih strategis untuk mendukung program pembinaan.
Melalui implementasi yang terarah dari hasil penelitian ini, diharapkan terciptanya suasana sekolah yang lebih mendukung penguatan etika profesi guru. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kualitas pembinaan etika profesi guru, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh, khususnya di SD Negeri 7 Krueng Sabee Aceh Jaya.