Pemilu 2024 menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, termasuk di Kota Banda Aceh. Sebagai ibu kota Provinsi Aceh, kota ini menghadirkan dinamika sosial-politik yang unik, dipengaruhi oleh sejarah panjang konflik, upaya perdamaian, serta implementasi Syariat Islam. Penelitian ini mengkaji bagaimana keputusan-keputusan politik di tahun 2024 memengaruhi masyarakat Banda Aceh, khususnya dalam konteks Pilpres 2024. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali respons masyarakat terhadap kebijakan politik yang diambil oleh para calon pemimpin, serta dampaknya terhadap partisipasi politik dan sikap masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Banda Aceh terbagi dalam dua kelompok besar: mereka yang optimis terhadap kebijakan yang dianggap pro-rakyat, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendidikan, serta kelompok yang skeptis akibat trauma politik masa lalu. Isu transparansi dan akuntabilitas menjadi perhatian utama, terutama di kalangan pemilih muda. Selain itu, penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye memainkan peran besar dalam membentuk opini publik, meskipun berisiko menjadi medium disinformasi. Penelitian ini berkontribusi dalam memahami hubungan antara keputusan politik dan dinamika masyarakat, sekaligus memberikan pandangan tentang tantangan demokrasi di daerah dengan karakteristik yang kompleks seperti Banda Aceh.
Kata Kunci: Pemilu 2024, keputusan politik, dinamika masyarakat, Banda Aceh, partisipasi politik