Pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an sangat diperlukan untuk siswa agar tepat dalam membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Program diniyah dibentuk pihak madrasah karena dilatarbelakangi oleh problematika keadaan siswa yang masih kurang terampil dalam membaca Al-Qur’an. Program diniyah berfokus kepada penyelesaian iqra dengan sempurna bagi siswa kelas 1 dan 2, kemudian kelas 3 sampai 6 mulai memasuki pengenalan dan pemantapan tajwid. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana srategi pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa di MIN 11 Banda Aceh? (2) Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat proses pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an MIN 11 Banda Aceh? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, kemudian data tersebut di analisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang digunakan Ustadz/Ustadzah dalam Pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an adalah strategi pembelajaran langsung dengan menggunakan Metode Iqra,Tahsinul Qur’an dalam membenarkan bacaan Al-Qur’an, Talaqqi, Talqin, Sima’i, Memberi permisalan, Latihan dan Hafal singkat. Media yang digunakan yaitu Papan tulis, Spidol, Buku tulis, Juz amma, Iqra’ bagi kelas 1 dan 2, Al-qur’an, serta Buku tajwid metode Asy Syafi’i dan Media gambar. Materi yang dibelajarkan dalam pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an adalah Pembelajaran Iqra/Al-Qur’an, dan pembelajaran tajwid metode Asy Syafi’i, materinya meliputi Makharijul huruf, shifatul huruf, bacaan mad, bacaan nun sukun, hukum alif lam, mim sukun, qalqalah, dan hukum ra. Ustadz/ustadzah juga melakukan evaluasi setiap sebulan sekali yaitu tes materi bulanan (TMB) dan setiap tiga bulan sekali ada ujian lisan maupun tulisan. Faktor pendukung dalam pembinaan keterampilan membaca Al-Qur’an siswa program diniyah darul ‘ailah yaitu Adanya dukungan orang tua peserta didik, Adanya Minat dari siswa, dan Dukungan penuh dari kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu Kurangnya sarana dan prasarana, kurangya waktu belajar dan Fokus siswa berbeda-beda.