Perkembangan teknologi komunikasi, khususnya media sosial, telah membawa perubahan signifikan pada pola interaksi sosial remaja. Instagram menjadi salah satu platform yang paling populer di kalangan remaja, yang digunakan untuk berbagi dan menerima umpan balik berupa likes dan komentar pada unggahan foto, termasuk selfie. Fenomena ini menimbulkan perilaku selfie behavior, yaitu keinginan yang sangat besar untuk mengambil foto diri sendiri dan mengunggah (posting) di media sosial untuk membangun individualitas serta untuk mengatasi kekosongan dalam keintiman. Penggunaan ponsel secara berlebihan juga memicu munculnya perilaku peer phubbing, yaitu mengabaikan interaksi sosial langsung bersama teman sebaya karena terlalu fokus pada ponsel. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara peer phubbing dan selfie behavior pada remaja pengguna Instagram di SMA Labschool Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 505 siswa dengan Sampel penelitian terdiri dari 176 siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala peer phubbing dan skala selfie behavior yang telah divalidasi sebelumnya. Analisis data dilakukan dengan teknik korelasi rho (ρ) dari spearman. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien rho (ρ) sebesar 0,517 dengan nilai p = 0,001. Hal ini berarti semakin tinggi perilaku peer phubbing, maka semakin sering selfie behavior sebaliknya, semakin rendah perilaku peer phubbing, maka semakin jarang selfie behavior. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pendidikan, khususnya dalam membantu remaja mengelola penggunaan media sosial secara sehat dan memperkuat kualitas interaksi sosial tatap muka.