Qatrunnada, 190301003 (2024) Makna Teologis Tradisi Mangupa Bagi Masyarakat Mandailing Di Desa Tanggabosi Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Masters thesis, UIN Ar-raniry.
![[thumbnail of Tradisi, Mangupa]](https://repository.ar-raniry.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Qatrunnada, 190301003, FUF, AFI, 085282855667.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.
Download (5MB)
Abstract
Tradisi mangupa yang dilaksanakan masyarakat Mandailing memiliki makna serta tujuan dalam pelaksanaanya, tradisi mangupa merupakan suatu upacara adat yang digunakan masyarakat sebagai metode untuk mengembalikan tondi (semangat atau spirit) ke tubuh seseorang yang sedang sakit ataupun kepada seseorang yang baru saja mengalami musibah dengan mengadakan beberapa bahan pangupa juga pemberian kata-kata nasihat dan doa berdasarkan kepercayaan masyarakat Mandailing. Prosesi adat mangupa berkaitan erat dengan pemahaman para leluhur. Namun sejak sebagian masyarakat memeluk agama Islam yang sekarang umumnya dianut oleh masyarakat Tanggabosi, sehingga pelaksanaan tradisi mangupa disesuaikan kembali dengan pertimbangan dan norma-norma Islam. Oleh sebab itu, setiap kata nasihatnya juga disesuaikan dengan ajaran agama Islam namun tetap menggunakan bahasa-bahasa adat. Penelitian ini mengkaji bagaimana proses penyelenggaraan tradisi mangupa di desa Tanggabosi, dan apa saja makna teologis yang terkandung pada tradisi mangupa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal prosesi pelaksanaan tradisi mangupa, juga untuk menjelaskan makna teologis dan juga makna lain dari tradisi tersebut. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses pelaksanaan mangupa merupakan cara yang dilakukan kebanyakan masyarakat Mandailing untuk mengembalikan tondi kepada seseorang yang sedang sakit ataupun yang baru saja selamat dari musibah lainnya. Pada saat prosesi pelaksanaanya, tradisi mangupa ini turut berhadir sejumlah tokoh masyarakat seperti tokoh agama, pamusuk, keluarga juga kerabat. Selanjutnya, dilanjutkan dengan melakukan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya, penyiapan hidangan mangupa dan pemberian kata nasehat dilanjutkan dengan pemberian doa. Makna teologis yang terdapat pada tradisi ini yaitu bahwa masyarakat meyakini bahwa segala rasa sakit dan kekhawatiran dapat didiatasi dengan bersyukur hanya kepada Allah SWT dan juga ditemukannya makna teologis dari interaksi sosial sebagai bentuk silaturrahmi dan kerjasama antar masyarakat yang ikut melaksanakan mangupa juga makna filosofis yang berasal dari bahan-bahan pangupa yang dihidangkan pada pelaksanaan mangupa tersebut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X0 Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Aqidah |
Depositing User: | Qatrunnada Nada |
Date Deposited: | 14 Jan 2025 04:23 |
Last Modified: | 14 Jan 2025 04:23 |
URI: | https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/41016 |