Pupuk subsidi yang didistribusikan pengecer di Kecamatan Darul Hasanah berdasarkan data di BPP masih belum mencukupi kebutuhan petani, dan belum diperoleh solusi signifikan disebabkan harga pupuk non subsidi sangat mahal dan tidak dapat dijangkau petani. Sistem e-RDKK dalam mencatat profil petani yang berhak tidak dapat menjadi data aktual tentang kebutuhan pupuk subsidi petani. Penelitian ini penting dilakukan untuk meriset secara aktual dan spesifik tentang tingkat kebutuhan petani terhadap pupuk subsidi, aksesibilitas petani dan penerapan konsep tas’ir-al-jabari dalam penjualan pupuk subsidi. Dalam riset ini penulis menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, dan jenis penelitian deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan data dokumentasi. Hasil penelitian ini bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk subsidi di Kecamatan Darul Hasanah baru mencapai 62% dari total kebutuhan masyarakat petani di Kecamatan Darul Hasanah sebanyak 3.658 petani. Masih ada ketimpangan yang besar antara jumlah yang dibutuhkan petani dengan realisasinya, sehingga menyulitkan petani memenuhi kebutuhan dasarnya. Aksesibilitas pupuk subsidi di Kecamatan Darul Hasanah masih sulit dilakukan petani dikarenakan sistem distribusi pupuk subsidi yang tidak tepat melalui kios- kios pupuk, dan diperparah dengan penyaluran yang tidak sesuai dengan musim tanam dan informasi banyak yang tidak sampai ke petani. Sistem distribusi pupuk subsidi di Kec. Darul Hasanah belum sesuai dengan konsep tas’ir al-jabari karena pemerintah tidak mampu mengontrol harga pupuk yang ideal sesuai dengan daya beli petani. Pupuk Urea dan NPK yang masih mahal di Kec. Darul Hasanah tidak mampu diturunkan oleh Dinas Pertanian yang seharusnya ini menjadi otoritasnya menurut konsep tas’ir Jabari.