Berdasarkan observasi yang dilakukan dikelas IV MIN 2 Gayo Lues penulis menemukan permasalahan yang mana penggunaan metode dalam proses pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa kurang memahami materi, khususnya pada pembelajaran IPAS. Hasil ini relevan dilakukan oleh peneliti Reni Anggraini, dkk bahwa penerapan metode reward dan ice breaking dapat meningkatkan minat belajar IPAS. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana aktivitas guru, aktivitas siswa, dan minat belajar terhadap penggunaan metode reward dan ice breaking pada minat belajar siswa dan pada pembelajaran IPAS kelas IV MIN 2 Gayo Lues?. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk menganalisis aktivitas guru, siswa, dan peningkatan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui penerapan metode reward dan ice breaking pada pembelajaran IPAS kelas IV MIN 2 Gayo Lues. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui 4 tahapan rancangan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru menunjukkan hasil penghitungan klasikan pada siklus I 82,25% dan pada siklus II 94%, aktivitas siswa menunjukkan hasil pada siklus I 71,88% dan pada siklus II 93%, minat belajar siswa menunjukkan hasil pada siklus I 63,33% dan ada siklus II 87%,hasil beljar siswa menunjukan hasil pada siklus I 61,11 dan pada siklus II 90%. Kesimpulan penelitian ini dengan metode reward dan ice breaking aktivitas guru mengalami perubahan kenaikan sejumlah 11,75%, aktivitas siswa sejumlah 21,12% dan minat belajar siswa meningkat sejumlah 23,67% artinya metode reward dan ice breaking dapat dikatakan berhasil.