Penerapan berpakaian secara syar’i adalah kewajiban bagi wanita muslimah sebagai bentuk penjagaan diri dari pandangan negatif, mencegah timbulnya hawa nafsu, menghindari fitnah, dan sebagai identitas seorang muslimah. Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam sebagai calon pendidik tentunya berkewajiban dalam menutup aurat secara sempurna untuk mencontohkan kepada generasi selanjutnya tentang pentingnya berpakaian sesuai syari’at Islam, peraturan ini juga tertulis dalam kode etik berpakaian Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar- Raniry. Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan berpakaian mahasiswi angkatan 2020 Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry dalam lingkungan kampus dan faktor apa yang menyebabkan mahasiwi tidak menerapkan pakaian sesuai dengan syari’at Islam. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui sejauh mana penerapan berpakaian mahasiwi prodi Pendidikan Agama Islam dalam ketentuan syari’at Islam dan kode etik FTK UIN Ar-Raniry. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara langsung ke lokasi penelitian dengan pendekatan deskriptif, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk memusatkan perhatian pada pembahasan dan pemecahan masalah yang ada pada saat sekarang ini serta nyata dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis data secara objektif. inturumen dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara terstruktur. Setelah melakukan penelitian, penerapan berpakaian syar’i yang dilakukan mahasiswi PAI angkatan 2020 belum sepenuhnya dilaksakan sesuai dengan aturan syari’at dan kode etik. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dari mahasiswi, kurangnya sosialisasi pihak Fakultas dan seluruh civitas akademik di FTK UIN Ar-raniry. Sedangkan faktor lainnya yang menyebabkan mahasiswi tidak berpakaian secara syar’i juga disebabkan oleh trend fashion, faktor pertemanan, faktor eksternal kampus, faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan pendidikan sebelumnya