Kemiskinan tetap menjadi tantangan utama di negara berkembang seperti Indonesia, terutama di Aceh. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan strategis yang melibatkan zakat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan kesempatan kerja. Zakat memiliki peran strategis dalam mengurangi kemiskinan melalui mekanisme redistribusi kekayaan, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, dan daya beli, merupakan indikator utama untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus mendukung upaya pengentasan kemiskinan. Kesempatan kerja melengkapi upaya ini dengan memberikan peluang peningkatan pendapatan, meskipun efektivitasnya bergantung pada kualitas pekerjaan yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyaluran zakat dan IPM terhadap kemiskinan dengan kesempatan kerja sebagai variabel moderasi di Provinsi Aceh. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan data panel dari 23 kabupaten/kota di Aceh selama 10 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat tidak berpengaruh signifikan terhadap pengurangan kemiskinan. Sebaliknya, IPM secara konsisten menunjukkan pengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan, menegaskan pentingnya peningkatan dibidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan. Kemudian hasil penelitian juga menujukkan kesempatan kerja tidak memoderasi hubungan zakat terhadap kemiskinan secara signifikan, namun terbukti memoderasi hubungan IPM dengan kemiskinan, hal ini menunjukkan bahwa akses terhadap pekerjaan berkualitas memperkuat dampak IPM dalam menurunkan kemiskinan. Penelitian ini menekankan pentingnya sinergi antara zakat, IPM, dan kesempatan kerja berkualitas dalam strategi pengentasan kemiskinan. Optimalisasi distribusi zakat dan pengembangan keterampilan masyarakat menjadi rekomendasi utama untuk pengurangan kemiskinan yang berkelanjutan.