Intervensi orang tua adalah keterlibatan orang tua dalam rumah tangga anak. Pada dasarnya Intervensi orang tua adalah sebagai bentuk kasih sayang orang tua terhadap anak yang tidak dapat dilepaskan dan bukan disebabkan oleh niat buruk dari orang tua. Seharusnya orang tua mengayomi dengan baik dan bijak dalam kehidupan rumah tangga anak, membimbing serta mendamaikan jika keduanya terjadi perselisihan. Namun faktanya ada beberapa orang tua yang masih ikut campur dalam rumah tangga anak, dimana orang tua disini menimbulkan konflik bahkan ada yang berujung dengan perceraian. Salah satunya yang terjadi di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini mengupas tentang Apa saja faktor terjadinya intervensi orang tua terhadap rumah tangga anak, bagaimana dampak dan implikasinya dalam ketahanan rumah tangga anak, serta bagaimana pandangan hukum Islam terhadap intervensi orang tua dalam rumah tangga anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari tahu apa faktor, dampak serta pandangan hukum Islam terhadap intervensi orang tua dalam rumah tangga anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan juga pendekatan penelitian lapangan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi melalui wawancara dengan masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadinya intervensi orang tua dalam rumah tangga anak disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi, tempat tinggal, dan faktor kurang disetujuinya pernikahan. (2) Selain itu dampak yang ditimbulkan dari intervensi orang tua dalam rumah tangga anak dapat menyebabkan konflik antara anak dan menantu sehingga terjadinya ketidak harmonisan dalam rumah tangga anak bahkan bisa menyebabkan perceraian. (3) Dalam pandangan hukum Islam, intervensi orang tua dalam rumah tangga anak memang tidak ada larangan tapi bukan berarti hal itu dibenarkan atau dibolehkan. Intervensi orang tua dalam rumah tangga anak diperbolehkan selama tindakan-tindakan yang dilakukan tidak berdampak negatif dan tidak bertolak belakang dengan ajaran agama Islam.