Perempuan sebagai seorang guru memegang peranan penting dalam masyarakat. Terlebih pada mereka yang baru saja memeluk agama Islam (muallaf), pastinya sangat membutuhkan bimbingan dalam proses membaca Al-Qur’an. Namun, kenyataannya masih terdapat diantaranya mengalami kendala dan hambatan sehingga memerlukan perhatian khusus berupa bimbingan dan pendampingan dalam membaca Kitabullah. Di Aceh sendiri terdapat salah satu yayasan muallaf yang berbasis pembinaan dan pendampingan dengan pendekataan Al-Qur’an. Yayasan Pembinaan dan Pendampingan Muallaf Aceh. (YP2MA) merupakan lembaga swadya masyarakat dengan program unggulannya yaitu Pengajian Muallaf Al-Hilal. Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif analitis diharapkan penelitian ini dapat memberi pemahaman yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru perempuan tidak hanya memberikan bimbingan teknis dalam membaca Al-Qur'an tetapi juga membangun motivasi, serta kepercayaan diri pada pendekatan personal yang empatik dan sensitif terhadap kebutuhan emosional muallaf. Model pembelajaran yang dilaksanakan pun sistematis dan terstruktur. Hambatan utama yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu akibat kesibukan pekerjaan muallaf, tekanan sosial dari lingkungan, dan keterbatasan sarana belajar. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas mentor perempuan, dukungan fasilitas pembelajaran, serta penguatan kelembagaan untuk meningkatkan efektivitas program.