Penelitian ini dilatar belakangi dengan kurangnya menerapkan prinsip-prinsip layanan konseling Islam secara utuh di Yayasan Rumoh Geutanyoe Aceh. Bahwasanya prinsip- prinsip layanan konseling Islam merupakan pokok dasar atau pedoman bagi seorang konselor dan telah disebut pula bahwa prinsip-prinsip layanan konseling Islam ini haruslah berlandaskan terutama pada Al-Qur’an dan Hadist. Pada Umumnya Yayasan telah menerapkan prinsip-prinsip layanan konseling Islam, namun prinsip-prinsip tersebut belum utuh diterapkan pada layanan konseling Islam, maka untuk itu penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang pelaksanaan penanganan pecandu narkoba di tinjau dari prinsip-prinsip layanan konseling Islam di Yayasan Rumoh Geutanyoe Aceh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pelaksanaan Penanganan Pecandu Narkoba di tinjau dari Prinip-Prinsip Layanan Konseling Islam di Yayasan Rumoh Geutanyoe Aceh dan mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat layanan konseling Islam di Yayasan Rumoh Geutanyoe Aceh. Jenis penelitian ini kualitatif menggunakan metode deskriptif. Pengambilan subjek dalam penelitian ini memakai teknik teknik purposive sampling berjumlah 5 orang subjek. Adapun pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan konseling Islam dengan menerapkan prinsip-prinsip layanan konseling Islam selalu berpedoman kepada ajaran agama, dan berlandaskan kepada Al- Qur’an dan Hadist. Dalam prosesnya konselor mengingatkan agar klien tidak lupa akan kewajibannya utuk selalu tidak lupa menjalankan ibadahnya, seperti Shalat, mengaji, dan zikir. Selanjutnya faktor-faktor pendukung dalam memberikan layanan konseling Islam yaitu diberikan oleh konselor, keluarga, yayasan dan teman. Sedangkan faktor- faktor penghambat yaitu terletak pada awal ingin melakukan layanan konseling Islam. Karena tidak semua pecandu itu ingin bicara dan tidak ingin melakukan layanan konseling, mereka belum bisa percaya terhadap orang baru, apalagi kebanyakan dari mereka itu introvert.