Membaca al-Qur`an merupakan dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, namun membaca Surah Yasin dijadikan sebagai alat untuk mewujudkan suatu keinginan di Pesantren Nurul Islam Aceh Tenggara. Penelitian ini akan mengamati praktik tersebut, termasuk asal muasalnya, cara pelaksanaannya, pandangan para santri, dan bagaimana membaca Surat Yasin dapat membantu memenuhi suatu permintaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan termasuk pada penelitian Living Qur`an. Data penelitian ini berasal dari metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu digunakan analisis deskriptif untuk mengolahnya. Berdasarkan temuan penelitian, praktik membaca Surah Yasin untuk mengabulkan hajat memiliki sejarah yang panjang. Ini pertama kali digunakan untuk merehabilitasi murid-murid yang terkena dampak jin, dan banyak orang kemudian meminta untuk melakukan hal yang sama. Pelaksanaan pada pembacaan surah Yasin ini dilaksanakan setelah shalat Isya secara berjamaah, membaca surah Yasin dan kemudian berdoa. Pembacaan Surat Yasin untuk hajat ini tidak mempunyai dalil-dalil akurat yang bersumber dari al-Qur'an maupun hadis Nabi Saw, namun mereka hanya bersandar pada pendapat seorang ulama yang menganjurkan pembacaan surah Yasin untuk terkabulnya sebuah hajat. Dampak dari pembacaan surah Yasin untuk terkabulnya hajat ini kebanyakan berhasil meskipun tidak keseluruhannya.