Penggunaan media memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran, selain membantu peserta didik dalam memahami konsep, penggunaan media yang sesuai dapat meningkatkan motivasi dan interaksi belajar peserta didik, terutama media video. Namun, kurangnya pengembangan video pembelajaran, terutama yang mengangkat unsur kearifan lokal, menyebabkan pembelajaran terasa monoton dan kurang menarik, sehingga peserta didik cenderung sulit memahami materi secara mendalam tanpa adanya media. Solusi yang efektif untuk menjelaskan konsep yang rumit dan membangkitkan minat serta interaksi belajar adalah dengan mengembangkan video pembelajaran berbasis kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendesain video pembelajaran berbasis kearifan lokal pada materi elastisitas untuk tingkat SMA/MA; (2) menguji kelayakan video pembelajaran berbasis kearifan lokal pada materi elastisitas untuk tingkat SMA/MA dan (3) menguji kepraktisan video pembelajaran berbasis kearifan lokal pada materi elastisitas untuk tingkat SMA/MA. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Alessi dan Trollip (Planning, Design, dan Development). Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi ahli dan angket kepraktisan peserta didik. Validator yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ahli materi dan media masing-masing terdiri dari 4 ahli. Sementara itu angket kepraktisan diisi oleh 20 peserta didik SMA Negeri Unggul Darussalam Labuhanhaji. Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi dengan persentase sebesar 81,29% dan ahli media diperoleh persentase sebesar 91,45% sehingga kedua hasil validasi tersebut termasuk dalam kriteria “sangat layak”. Adapun hasil penilaian kepraktisan oleh peserta didik mendapatkan persentase sebesar 91,96% dengan kategori “sangat praktis”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran berbasis kearifan lokal pada materi elastisitas sangat layak dan praktis digunakan sebagai media dalam pembelajaran.