Kurangnya penggunaan alat bantu belajar yang digunakan sebagai pendukung pembelajaran menjadikan keterlibatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran ikut berkurang. Salah satu materi yang sulit untuk dipahami yaitu materi impuls dan momentum. Hal ini mengakibatkan peserta didik menjadi pasif sehingga menghambat proses pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik untuk meningkatkan keaktifan peserta didik, yaitu reciprocal teaching. Untuk mengatasi masalah ini, pengembangan e-modul dilakukan agar dapat menjadi sumber pendukung dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendesain e-modul berbasis reciprocal teaching dalam pembelajaran fisika pada materi Impuls dan Momentum di SMA/MA; (2) menilai kelayakan e-modul berbasis reciprocal teaching dalam pembelajaran fisika pada materi Impuls dan Momentum di SMA/MA dan (3) menilai kepraktisan e-modul berbasis reciprocal teaching dalam pembelajaran fisika pada materi Impuls dan Momentum di SMA/MA. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D) dengan berpegang pada model pengembangan Alessi dan Trollip. Penelitian ini menggunakan instrumen yang terdiri dari lembar validasi ahli materi dan ahli media serta lembar angket kepraktisan peserta didik. Penelitian ini melibatkan validator tiga ahli materi, tiga ahli media dan pengguna oleh 25 peserta didik MAS Darul Ulum Banda Aceh. Hasil desain e-modul berbasis reciprocal teaching pada materi Impuls dan Momentum sudah menerapkan tahapan perencanaan, perancangan, dan pengembangan. Uji kelayakan berdasarkan penilaian ahli materi memperoleh indeks validitas 0,84 dengan kategori validitas tinggi dan penilaian ahli media memperoleh indeks validitas 0,95 dengan kategori validitas tinggi atau sangat layak. Sementara itu, penilaian uji kepraktisan peserta didik sebesar 94,65% dengan kategori sangat praktis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-modul berbasis reciprocal teaching dalam pembelajaran fisika pada materi Impuls dan Momentum di SMA/MA sangat layak dan praktis digunakan dalam pembelajaran sebagai media pendukung pembelajaran.