Perilaku merokok merupakan kebiasaan yang sudah membudaya di Negara Indonesia. Konsumsi rokok terus meningkat setiap tahunnya. Biasanya remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan faktor perilaku merokok peserta didik di SMAN 1 Beutong Nagan Raya. Mengetahui pelaksanaan dan upaya serta kendala guru bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku merokok. Metode yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dekriptif. Teknik penentuan subjek penelitian ini secara purposive sampling yang terdiri dari dua guru BK dan enam peserta didik. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa profil peserta didik dalam perilaku merokok meliputi bibir menghitam, gigi menguning, nafas serta badan memiliki aroma rokok dan memiliki penampilan yang acak-acakan atau tidak rapi dan faktor dari perilaku peserta didik merokok dapat ditimbulkan dari lingkungan, pengaruh teman atau ikut-ikutan dan rasa penasaran. Perilaku merokok peserta didik setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok diperoleh skor 4,45 kategori tidak pernah. Hal ini membuktikan bahwa selama melakukan kegiatan bimbingan kelompok peserta didik tidak pernah melakukan perilaku merokok. Adapun kendala guru BK dalam mengatasi perilaku merokok peserta didik di SMA Negeri 1 Beutong adalah masih terdapat beberapa peserta didik yang tidak terbuka, tidak juru, serta tidak menghiraukan pada saat guru BK melakukan konseling kelompok. Hasil penelitian melalui wawancara dengan peserta didik dan guru BK menyatakan bahwa bimbingan kelompok dapat mengurangi perilaku merokok peserta didik di SMAN 1 Beutong.