Emas merupakan komoditas bisnis dengan profitabilitas tinggi sehingga menarik minat masyarakat untuk berinvestasi. Di Toko Emas Nekmat, investasi emas sangat diminati, namun manajemen bersikap selektif dalam memilih investor karena sifat investasi yang jangka panjang. Namun dalam investasi emas memiliki tantangan utama yaitu dalam menjaga kepercayaan investor melalui transparansi pengelolaan dan pembagian keuntungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola keuntungan dan sistem bagi hasil investasi emas di Toko Emas Nekmat berdasarkan perjanjian awal serta kesesuaiannya dengan konsep muḍârabah muqayyadah. Metode yang digunakan adalah sosiologis normatif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Pertama, dalam perjanjian investasi emas antara Toko Emas Nekmat dengan investor dilakukan secara informal melalui kesepakatan lisan yang mencakup jumlah investasi, jangka waktu, dan risiko usaha. Investor dapat menyerahkan modal dalam bentuk emas atau uang yang dikonversi ke nilai emas aktual. Kedua, sistem bagi hasil yang diterapkan pihak owner Toko Emas Nekmat dengan investor dalam menentukan nilai emas dan investasi yaitu 5% dari pendapatan bruto dialokasikan untuk biaya operasional, dan perbandingan bagi hasil sebesar 60:40 dengan nisbah 60% untuk investor dan 40% untuk pengelola toko. Ketiga, Perjanjian investasi emas dan sistem bagi hasilnya yang dilakukan oleh owner Toko Emas Nekmat dengan pihak investor menurut konsep muḍârabah muqayyadah menerapkan skema Muḍârabah Muqayyadah dengan modal investasi berbasis emas yang hanya digunakan untuk kegiatan terkait emas, seperti jual beli emas dan pembuatan perhiasan.