Sumber mata air di Desa Krueng Ceh termasuk salah satu sumber mata air dengan kualitas yang baik namun tidak terlepas dari pencemaran mikroorganisme. Untuk menjaga agar sumber mata air tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme, perlu diperhatikan pengukuran terhadap parameter biologi, fisika dan kimia. Parameter biologi menjadi fokus khusus dalam penjagaan kualitas air minum. Parameter biologi, terutama total mikroba dan kehadiran bakteri Escherichia coli, menjadi penanda adanya kontaminasi biologis yang dapat mengganggu pencernaan manusia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas air minum, memahami dan menganalisis praktik penggunaan air bersih dan air minum, dimana metode penelitian yang digunakan yaitu survei kuantitatif. Data yang diperoleh melalui kuesioner dan pengujian kualitas air dianalisis dengan Ms. Excel dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 sumber mata air di Desa Krueng Ceh. Kualitas air minum dianalisis dari parameter pH, TDS, kekeruham, total coliform dan fecal coliform. Nilai pH yaitu 6,3 tidak sesuai dengan baku mutu, sedangkan nilai TDS <300 mg/L, nilai kekeruhan <3 NTU, total coliform dan fecal coliform dengan jumlah <3 dan menurut APM nilai <3=0, sudah dengan ketetapan baku mutu yang sudah ditetapkan. Rekomendasi yang diperlukan dalam peningkatan kualitas air seperti uji kualitas secara berkala, mendidihkan air, dan proteksi sumber air dari kontaminan.