Kelangkaan petugas tajhiz mayit perempuan di Gampong Ateuk Mon Panah, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, telah menjadi masalah serius yang menghambat pelaksanaan fardhu kifayah terhadap mayit perempuan di wilayah tersebut. Ketika seorang perempuan meninggal dunia, masyarakat sering kali mengalami kesulitan dalam melakukan fardhu kifayah sehinggan harus mengundang petugas dari kampung lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kelangkaan petugas tajhiz mayit perempuan di Gampong Ateuk Mon Panah, dan untuk mengetahui bagaimana kepedulian aparatur Gampong Ateuk Mon Panah dalam mengatasi kelangkaan petugas tajhiz mayit perempuan. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang berusaha dengan maksimal untuk mengungkapkan fakta di lapangan secara kualitatif melalui metode ilmiah dengan teknik pengumpulan data atau analisis data yang jelas, di mana data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa stigma negatif terhadap tugas pengurusan jenazah, seperti pandangan bahwa tugas ini hanya pantas bagi laki-laki atau perempuan tua, menjadi faktor utama yang menghambat partisipasi perempuan muda. Selain itu, rendahnya insentif yang diterima oleh petugas Tajhiz Mayit perempuan, baik dari segi finansial maupun penghargaan sosial, membuat banyak orang enggan untuk terlibat. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran petugas Tajhiz Mayit juga berkontribusi pada kelangkaan ini, di mana banyak warga menganggap pengurusan jenazah sebagai tanggung jawab keluarga si jenazah saja. Di samping itu, partisipasi masyarakat dan dukungan aparatur gampong dalam mengatasi masalah ini masih tergolong rendah, dengan upaya pelatihan yang belum berjalan secara sistematis. Penelitian ini merekomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain peningkatan edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan bagi perempuan mengenai keterampilan tajhiz mayit, pengembangan kebijakan yang mendukung keberadaan petugas Tajhiz Mayit, serta upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai tanggung jawab bersama dalam pengurusan jenazah. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan kontribusi bagi pihak terkait dalam menangani isu kelangkaan petugas Tajhiz Mayit Perempuan, serta mendorong keterlibatan yang lebih aktif dari seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan menjalankan tugas mulia ini.