Sedekah merupakan bentuk pemberian yang diberikan oleh seseorang individu muslim kepada pihak lain dengan cara yang spontan dan sukarela tanpa adanya pembatasan waktu dan jumlah yang khusus. Namun dalam konteks Al-Qur’an, lafaz sedekah memiliki makna yang beragam dan sering kali dipahami dalam berbagai konteks. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana makna sedekah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan bagaimana perbedaan penagsiran para mufasir tentang makna sedekah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai makna sedekah dalam Al-Qur’an menurut para mufasir yang akan penulis batasi. Penelitian ini berbentuk kualitatif, dalam penelitian kepustakaan (library research) dimana Tafsir Ibnu Kathīr dan Tafsir fī Ẓilāl al-Qur’an menjadi sumber utama dan bahan perpustakaan yang bersumber dari lainnya seperti kitab, buku, artikel, jurnal menjadi sumber sekunder. Penulis juga akan memaparkan tentang penafsiran Ibnu Kathīr dan Sayyid Quṭb dengan menggunakan metode diskriptif analisis dengan pendekatan kebahasan sehingga menjadi satu kajian yang mendalam dan komprehensif, baik dari segi bi al-ma’thur maupun bi al-ra’yi. Temuan hasil penelitian, sedekah di dalam Al-Qur’an dimaknai dengan beberapa macam makna seperti sedekah yang membawa arti sedekah itu sendiri, sedekah dalam artian zakat dan sedekah dalam artian pemberian mahar. Penafsiran para mufasir terhadap makna sedekah dalam Al-Qur’an menunjukkan adanya perbedaan, yang disesuaikan dengan konteks masing-masing ayat.