Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan profesi content creator seperti youtuber, tiktoker, instagrammer dan lainnya menjadi sangat digemari di kalangan Masyarakat dengan hanya menggunakan teknologi yang mudah dijumpai dan dapat memperoleh penghasilan yang besar. Profesi ini baru dikenal di era sekarang. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketentuan zakat dan penghitungan atas penghasilan yang diperoleh oleh content creator tersebut. Dan analisis terhadap pendapat para ulama tentang pendapatan bebas seorang muslim sebagai al-Mal al- Mustafad yang wajib dikeluarkan zakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan membaca literatur-literartur yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penghasilan profesi tersebut tergolong kedalam al-mal al-mustafad dan wajib atasnya zakat profesi. Hal ini dikarenakan terdapat dalil dari keumuman nash yaitu ayat 267 surat al- Baqarah dan ayat 103 surat at-Taubah, yang menunjukkan kata اﻮﻘﻔﻧا dan ﻢﮭﻟاﻮﻣا sebagai al-Mal al-Mustafad yang wajib dikeluarkan zakatnya. karena harta yang diperoleh telah memenuhi syarat dan ketentuan wajib zakat seperti mencapai nishab, kepemilikan penuh, berkembang dan sebagainya. Dengan ketentuan konten-konten yang diunggah serta barang atau produk yang dipromosikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral dan syariat Islam.
Kata kunci : Hukum Zakat Profesi, Pegiat Media Sosial, al-Mal al-Mustafad