Peningkatan hasil belajar siswa sangat bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satu model yang efektif dalam pembelajaran PAI adalah Round Club, yaitu model pembelajaran berbasis kelompok yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam memahami konsep, menyelesaikan masalah, dan melakukan inkuiri. Namun, efektivitas penerapan model ini pada materi bersuci dari najis dan hadats di MTsN 3 Aceh Barat belum banyak diteliti. Dalam pembelajaran banyak siswa masih banyak mengalami rendahnya nilai akibat guru kurang mempertimbangkan metode atau model pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas guru dan siswa, respons siswa terhadap model Round Club, serta peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang melibatkan siswa kelas VII-B MTsN 3 Aceh Barat sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi, tes, dan angket, kemudian dianalisis menggunakan skor rata-rata dan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru meningkat dari kategori baik (79,3%) pada siklus I menjadi sangat baik (84,1%) pada siklus II. Aktivitas siswa juga meningkat dari kategori baik (79,1%) menjadi sangat baik (85,6%) pada siklus II. Respons siswa terhadap model Round Club sangat positif, dengan 42,9% siswa menyatakan setuju terhadap efektivitas model ini. Selain itu, hasil belajar siswa meningkat signifikan dari 54,8% pada siklus I menjadi 85,7% pada siklus II.Kesimpulannya, model pembelajaran Round Club terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bersuci dari najis dan hadats di MTsN 3 Aceh Barat. Temuan ini memberikan kontribusi positif terhadap penerapan model pembelajaran kolaboratif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Fiqih.