Kartu Identitas Anak merupakan dokumen kependudukan yang muncul setelah permendagri no 2 tahun 2016 diberlakukan. Kartu Identitas Anak (KIA) munculuntuk menjamin hak-hak anak dalam perlindungan hukum. Namun, Pada kenyataannya sebagian masyarakat di Kabupaten Simeulue belum menerbitkan Kartu Identitas Anak (KIA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembuatan KIA di Kabupaten Simeulue dan untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Simeulue dalam meningkatkan kepemilikan KIA. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dukumentasi serta analisanya menggunakan teknik analisis dekriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Bidang Layanan, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Simeulue, dan 7 orang masyarakat di tiga kecamatan Kabupaten Simeulue. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Simeulue terhadap peningkatan Kartu Identitas Anak (KIA) anak dilakukan dengan beberapa hal: (a) Melakukan sosialisasi atau promosi kepada masyarakat tentang pentingnya Kartu Identitas Anak (KIA); (b) Membuat inovasi khusus untuk program Kartu Identitas Anak (KIA); dan (c) Mempertimbangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA). (2) Faktor pendukung dalam meningkatkan Kepimilikan KIA adalah dengan melaksanakan program inovasi khusus maka akan sangat mendorong kesadaran masyarakat dalam pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA). Sedangkan faktor penghambat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Simeulue dalam meningkatkan kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) yaitu kurangnya anggaran / dana yang akan di pakai untuk melaksanakan sosialisasi dan kurangnya kemauan / dorongan masyarakat dalam pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA)