Penelitian ini mengkaji perbedaan jenis-jenis bacaan doa setelah wudhu berdasarkan dalil yang terdapat dalam kitab hadis dan kitab fiqih dari empat mazhab besar (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali). Doa setelah wudhu merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah wudhu, namun terdapat variasi pandangan terkait lafaz dan landasan hukumnya. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya memahami sunnah wudhu secara mendalam, terutama dalam konteks keutamaan doa setelah berwudhu. Rumusan masalah yang diangkat meliputi perbedaan pendapat imam mazhab tentang lafaz doa setelah wudhu serta perbedaan dalil hadis dan fiqih yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan komparatif untuk membandingkan pandangan keempat mazhab. Data primer diperoleh dari kitab-kitab klasik fiqih dan hadis, sementara data sekunder dan tersier berasal dari literatur pendukung seperti kamus dan ensiklopedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mazhab Syafi'i dan Hanbali menekankan pentingnya doa setelah wudhu sebagai sunnah yang dianjurkan, sementara Mazhab Hanafi mengategorikannya sebagai mustahab (dianjurkan). Sebaliknya, Mazhab Maliki tidak menggolongkan doa ini sebagai bagian dari sunnah wudhu. Dalam pembahasan, ditemukan bahwa perbedaan ini berasal dari interpretasi terhadap dalil-dalil hadis serta konteks hukum yang digunakan masing-masing mazhab. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pandangan, doa setelah wudhu memiliki keutamaan yang diakui secara umum, yaitu membuka pintu-pintu surga bagi pelaksananya. Penelitian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman mengenai keanekaragaman pandangan fikih dan memberikan panduan bagi umat Islam dalam menyikapi perbedaan tersebut.