Peran Tuha Peut Dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Di Gampong Lam Asan Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar

Nidaan Khafya, 210106009 (2025) Peran Tuha Peut Dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Di Gampong Lam Asan Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar. Peran Tuha Peut Dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Di Gampong Lam Asan Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar.

[thumbnail of Peran Tuha Peut Dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Di Gampong Lam Asan Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar] Text (Peran Tuha Peut Dalam Penyelesaian Sengketa Harta Warisan Di Gampong Lam Asan Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar)
JURNAL_NIDA_AN_KHAFYA,_210106009[1].pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Tuha Peut Gampong is a member of the Gampong government and acts as an advisory body for the Gampong. Tuha Peut is also a traditional organizational figure who resolves community disputes, including inheritance disputes. In this case, Tuha Peut is merely a mediator who tries to contribute to the consensus and resolution of the case. The problem that seeks to be investigated is the role of Tuha Peut Gampong as a mediator in the resolution of inheritance disputes in Gampong Lam Asan. The method used in this study is qualitative method since it allows to explain the phenomenon of the society under study. Meanwhile, to reveal the symptoms present in the society, the researchers used a case approach on the inheritance dispute in Gampong Lam Asan. In this case, the author uses primary data sources, namely members of Tuha Peut Gampong Lam Asan. The author also uses other relevant documents and references. Currently, observation and interviews are used as data collection techniques. The findings show that with regard to inheritance disputes in the Gampong Lam Asan community, the only way forward is to find a wise and competent mediator for the conflicts facing the community. Tuha Peut does not justify one side and condemn the other. In the peace process, Tuha Peut seeks to unite as much as possible family relationships destroyed by property issues. The reconciliation carried out by Tuha Peut 3 Gampong Lam Asan was carried out with the consent of the heirs themselves and based on the principle of discretionary power between heirs. Maintaining harmony and brotherly relations between the conflicting parties.
Tuha Peut Gampong adalah anggota pemerintahan Gampong dan bertindak sebagai badan penasehat Gampong. Tuha Peut juga merupakan tokoh organisasi adat yang menyelesaikan perselisihan masyarakat, termasuk perselisihan warisan. Dalam hal ini, Tuha Peut sebagai mediator yang berusaha berkontribusi dalam mencapai kesepakatan dan penyelesaian perkara. Permasalahan yang ingin diteliti adalah peran Tuha Peut Gampong sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa waris di Gampong Lam Asan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif karena memungkinkan untuk menjelaskan fenomena masyarakat yang diteliti. Sedangkan untuk mengungkap gejala-gejala yang ada di masyarakat, peneliti menggunakan pendekatan kasus pada sengketa harta warisan di Gampong Lam Asan. Dalam hal ini penulis menggunakan sumber data primer yaitu Keuchik 1 Gampong Lam Asan dan anggota Tuha Peut Gampong Lam Asan. Penulis juga menggunakan dokumen dan referensi lain yang relevan. Saat ini observasi dan wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Terkait sengketa harta warisan yang terjadi di masyarakat Gampong Lam Asan, kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, satu-satunya jalan ke depan adalah penyelesaian dengan musyawarah oleh Tuha Peut sebagai mediator. Tuha Peuttidak membenarkan satu pihak dan menyalahkan pihak lain. Dalam proses perdamaian, Tuha Peut berupaya mempersatukan semaksimal mungkin hubungan kekeluargaan yang hancur karena persoalan harta warisan. Perdamaian yang dilakukan oleh Tuha Peut Gampong Lam Asan dilakukan atas persetujuan para ahli waris itu sendiri dan berdasarkan asas kekuasaan diskresi antar ahli waris. Menjaga keharmonisan dan hubungan persaudaraan antar pihak yang berkonflik.

Item Type: Article
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Nidaan Khafya 210106009
Date Deposited: 17 Jan 2025 08:04
Last Modified: 17 Jan 2025 08:04
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/41909

Actions (login required)

View Item
View Item