Permasalahan sampah yang mencemari saluran irigasi di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, menjadi tantangan serius bagi kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi pemangku kepentingan dalam penanganan pengelolaan sampah di saluran irigasi Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, serta mengidentifikasi faktor penghambat yang memengaruhi upaya tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangku kepentingan, seperti PUPR, DLHK, Lembaga Swadaya Msasyarakat (LSM), dan masyarakat, telah berkontribusi dalam pengelolaan sampah. PUPR berperan aktif dalam pembersihan dan pemeliharaan saluran irigasi, sedangkan DLHK memberikan dukungan tambahan dalam perlindungan lingkungan. LSM berkontribusi melalui program edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah, sementara masyarakat terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Namun, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke irigasi masih perlu ditingkatkan, dan koordinasi antarpemangku kepentingan belum optimal. Faktor penghambat utama yang ditemukan meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan anggaran yang berdampak pada minimnya fasilitas dan program edukasi, serta kurangnya kolaborasi antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan alokasi dana yang memadai, kampanye edukasi yang intensif, dan kerja sama antarpemangku kepentingan yang lebih terintegrasi. Dengan langkah-langkah tersebut, efektivitas pengelolaan sampah dapat ditingkatkan untuk menjaga kebersihan saluran irigasi, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.