Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Tim Tahsin Ikatan Alumni Timur Tengah dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an masyarakat Aceh serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Informan penelitian meliputi anggota Tim Tahsin IKAT, tokoh masyarakat, dan peserta program tahsin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tim tahsin Ikatan Alumni Timur-Tengah memiliki tugas-tugas dalam menjalankan visi dan misinya yang dibagi menjadi 3 peran; pertama, peran aktif yaitu melakukan pengajaran tahsin Al-Qur’an langsung di masyarakat dan berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an masyarakat. Kedua, peran partisipatif yaitu bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain dalam melakukan pengajaran tahsin. Ketiga, peran pasif yaitu mendukung lembaga tahsin lain secara tidak langsung. Kendala yang dihadapi tim tahsin IKAT meliputi anggapan masyarakat yang merasa sudah bisa, kebiasaan membaca Al-Qur’an yang keliru, kurangnya evaluasi secara berkala, dan keterbatasan dana. Meskipun demikian, komitmen dan dedikasi dari anggota tim serta dukungan dari pihak lain yang telah membantu mengatasi beberapa kendala tersebut. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran Tim Tahsin IKAT sangat signifikan dalam memberantas buta aksara Al-Qur'an di Aceh. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program tahsin Al Qur'an dan memperkuat literasi agama di kalangan masyarakat Aceh.